Selasa, 28 Januari 2014

AYO MONGGO SAMI-SAMI

KOK MASIH SEPI BLOGNYA, AYO MONGGO-MONGGO DI ISI BLOGNYE

PENGERTIAN SAHABAT,TABIIN DAN TOKOHNYA




            بسم الله الرّحمن الرّحيم
ASSALAMUALAIKUM.wr.wb. .  . .
Alhmdulillah segala puji hanya miik allah.swt.yang telah memberikan kepada kita semua,bermacam-macam kenikmatan ,baik kenikmatan rohaniyah dan jasadiyah dan yang terpenting adalah kenikmatan iman dan islam.
Semoga allah.swt.senantiasa memberikan hidayah-NYA kepada kita semua.
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada rosulullah .saw.atas jasa beliau dengan izin allah.swt.telah mengubah peradaban yang jahil menju ke peradaban yang maju disegala bidangnya.
Islam merupakan agama yang diridhoi allah.swt. Adapun penyebaran agam islam tidaklah akan lepas dari peran para sahabat dan para tabi’in , karena merekalah penerus perjuangan rosul.saw. dan merekalah lebih tau dan faham tentang syariat agama islam, karena memang mereka langsung melihat contoh dari rosul,dan adapun para tabi’in mereka juga langsung mendapat contoh dari para sahabat yang notabene mereka mereka langsung dapat contoh dari rosul.saw
Dalam makalah yang singkat ini ,kita aka sedikit membuka dan membahas mengenai
SAHABAT dan TABI’IN
Semoga apa yang disampaikan dalam makalah ini ,bermanfaat untuk kita semua,dan kita semua selalu mendapatkan hidayah dari allah.swt. Amin . . . .
                                                                                                                   
                                                                                                                        Hormat kami
                                                                                                                         penyusun
                                
                                      BAB I
PENDAHULUAN
a.Latar belakang
Dalam pembahasan makalah ini ,marilah kita mengenal lebih jauh mengenai rijalul hadist,para  sahabat dan para tabi’in.
Sejarah islam adalah sejarah yang dipenuhi dengan peristiwa-peristiwa besar dan berpengaruh dalam peradaban manusia.kehadiran islam tidak dapat dipungkiri telah memberikan warna yang menawan,bahkan sangat mengagumkan dalam episode-episode sejarah anak manusia.setelah sebelumnya sejarah manusia adalah sejarah yang kelam ,maka islam adalah cahaya baru yang menyinari kisah peradaban anak cucu adam selanjutnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dibalik setiap sejarah gemilang ataupun tidak,pasti ada sosok yang menjadi pemain dan pelaku bagi setiap peristiwanya.jika sejarah itu sekumpulan catatan yang gemilang ,maka pelakunya berarti juga adalah sekumpulan sosok-sosok yang gemilang,sebab sejarah terhormat tidak mungkin dibangun kecuali oleh mereka yang terhormat .dan juga sebaliknya.[1]
Seperti firman allah.swt.لقد كان فى قصَصِهم عبرة لاؤلى الاءلبب ما كان حديثا يفترى ولكن تصديق الذى بين يديه و تفصيل كل شيء و هدً و رحمةً لقوم يؤمنون
sesungguhnya pada kisah-kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal,al-qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”[2]


b.Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah;
Apa pengertian rijalul hadist,
Apa pengertian sahabat
Apa pengertian tabi’in
Siapa saja tokoh-tokoh sahabat
Siapa saja tokoh-tokoh tabi’in
c.Tujuan penulisan makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah;
Untuk mengetahui makna rijalul hadist
Untuk mengetahui makna sahabat
Untuk mengetahui makna tabi’in
Untuk mengetahui siapa saja para sahabat
Unruk mengetahui siapa saja para tabi’in

  

                                                     
                                                     




                                                   
                                                         BAB II
                                                 LANDASAN TEORI
Rosulullah.saw. adalah teladan yang senantiasa dicontoh para sahabat. Setiap perkataan, perbuatan, dan taqrir Nabi saw. menjadi referensi kehidupan sahabat-sahabat tersebut.[3] Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika hampir setiap gerak-gerik Rasul diketahui dan diriwayatkan oleh sahabat-sahabatnya itu. Karena mereka sudah di nash dalam al-qur’an ,mereka itulah orang yang terdahulu dan terdepan ,terdahulu dalam menerima kebenaran dan terdepan dalam mengamalkan setiap kebaikan yang pernah di contohkan oleh rosul.saw.
لو كان خيرا لسبقوان اليه “kalau seandainya itu baik maka pastilah didahului oleh mereka dalam beramal “
Dengan demikian, bagi mereka Nabi saw adalah sumber ilmu pengetahuan. Keterkaitan antara hal ihwal Nabi Muhammad dengan umatnya merupakan hal yang sangat penting dikarenakan adanya perbedaan redaksi yang disebabkan individualitas penulisan para sahabat dan perbedaan persepsi. Sehingga kita dapat lihat kebenaran isi (matan) dan mata rantai sanad yang menjadi inti dari memperbincangkan hadis Nabi Muhammad saw. dan kita juga dapat melihat bagaimana sikap para sahabat akan kebenaran “khabar” itu dan siapa yang berperan dalam periwayatan tersebut. Selain para sahabat, ada juga yang berperan dalam eksistensi hadis yaitu kalangan Tabi’in. Di mana kalangan tabi’in merupakan periode kedua setelah sahabat yang dengan kepiawaiannya mereka bisa mencari keaslian makna hadis. Sehingga, dari rentetan pencarian kebenaran tersebut kita bisa menilai apakah hadis itu bisa diterima atau tidak.
Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم bersabda خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku ( para sahabat ) kemudian generasi berikutnya (tabi’in) kemudian generasi berikutnya ( tabiu’t tabi’in )” [4]
Imam Malik رحمه الله telah berkata : كُلُّ خَيْرٍ فِي إتِباَعِ مَنْ سَلَف وَ كُلُّ شَرٍّ فِي إبْتِداَعِ مَنْ خَلَفِ Setiap kebaikan adalah apa-apa yang mengikuti para pendahulu (salaf), dan setiap kejelekan adalah apa-apa yang diada-adakan orang kemudian (kholaf)" dan “Tidak akan baik akhir dari umat ini kecuali kembali berdasarkan perbaikan yang dilakukan oleh generasi pertama”.
                                                        BAB III
                                          PEMBAHASAN
1.pengertian rijalul hadist
Ilmu Rijalul Hadits merupakan ilmu secara khusus membahas perawi hadits, di mana ilmu Rijalul Hadits memiliki dua anak cabang, yakni Ilmu Tarikh ar-Ruwah dan Ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil.[5]
 Ilmu Rijalul Hadits dalam mengkaji para rawi pada dasarnya memiliki dua ruang bahasan. Pertama, biografi atau sejarah para rawi sebagai cakupan Ilmu 
Tarikh ar-Ruwah. Kedua, sebagai kelanjutan tahapan pertama, yakni mengkaji rawi dari aspek kualitas rawi. [6]

2.Pengertian sahabat
  Sahabat adalah
a.       Orang yang pernah berjumpa dengan Nabi Muhammad saw.  dengan beriman kepadanya dan mati sebagai orang Islam.
b.      Orang yang lama menemani Nabi Muhammad saw. dan berulang kali mengadakan pertemuan dengan beliau dalam rangka mengikuti dan mengambil pelajaran dari beliau dan mati dalam keadaan islam
c.       Orang Islam yang pernah menemani Nabi Muhammad dan pernah melihat beliau.
Dari uraian di atas dapat disederahanakan dan diketahui bahwa sahabat merupakan yang mempunyai unsur bertemu bergaul dan dekat dengan Nabi, beragama Islam, serta meninggal dalam keadaan Islam. Periode Rosul adalah periode ketika Rosul masih hidup yang lazim disebut periode wahyu dan pembentukan tata aturan Islam. Sedangkan pada periode sahabat merupakan periode di mana merupakan periode setelah Rosul wafat hingga munculnya periode setelahnya atau disebut periode tabi’in[7]. Di periode sahabat, daerah kekuasaan Islam semakin meluas dan penyiaran hadis sebagai bagian dari penyiaran Islam menyertainya. Setelah wafatnya Nabi saw, Abu Bakar diangkat menjadi khalifah.
Komitmen Abu Bakar untuk menegakkan hukum Allah dan sunnah Rasul saw. dibuktikan dengan kebijakannya memerangi kaum munafik. Pada masa ini hal yang sudah muncul dan harus dihadapi oleh umat Islam adalah persoalan orang-orang murtad dan orang-orang yang memalsukan hadis[8] Beliau bersumpah bahwa orang yang tidak mau membayar zakat akan diperanginya karena tindakan itu berseberangan dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. Kepengikutan sahabat terhadap Sunnah setelah khalifah ini terus berlanjut, misalnya di dalam pemerintah Umar, Usman, dan Ali[9].
Periwayatan hadis pada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab masih terbatas disampaikan kepada yang memerlukan saja, belum bersifat pengajaran resmi. Demikian juga dengan penulisan hadis. Periwayatan hadis begitu sedikit dan lamban. Hal ini disebabkan kecenderungan mereka untuk membatasi atau menyedikitkan riwayat (Taqlil al-Riwâyah), di samping sikap hati-hati dan teliti para sahabat dalam menerima hadis. Abu Bakar sangat hati-hati dalam meriwayatkan hadis, jika terdapat masalah akan dicarikan ketentuannya dalam Alquran maupun hadis, jika tidak ditemukan maka akan dicarikan pengukuhan atau saksi dari para sahabat lain[10]. Ali bahkan hanya mau menerima hadis perorangan jika orang tersebut bersedia disumpah karena pada masa itu muncul pemalsuan hadis. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam tidak begitu saja mempermudah urusannya agar tidak terjadi penipuan, kebohongan maupun mendapatkan hadis palsu tersebut. Selain Alquran sebagai sumber pertama hukum Islam, Sunnah Rasulullah saw. menempati urutan kedua. Ketika menjelang wafatnya Rasul saw. beliau bersabda, “Aku meninggalkan bagi kamu dua hal, jika kamu berpegang kepadanya, kamu tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah dan sunnahku”. Para sahabat berpegang teguh dengan wasiat Rasul saw. tersebut, yang dimaksud dengan berpegang kepada kitab Allah adalah menjadikan Alqur’an sebagai way of life. Ini berarti para sahabat mengamalkan perintah yang terdapat di dalamnya dan menjauhi laranganNya. Berpegang pada Sunnah Nabi saw. berarti mengikuti petunjuk Nabi saw. dan memelihara kemurniannya. Oleh sebab itu, sebagaimana yang akan dijelaskan lebih lanjut, sahabat sangat hati-hati sekali meriwayatkan sunnah Nabi SAW.

3.Pengertian Tabi’in
Sabda rosul .saw.”sebaik-baik masa (abad) adalah masaku,lalu masa sesudahnya,kemudian masa sesuadahnya itu”[11]
Jadi kita bisa simpulkan bahwa tabi’in adalah tidak jauh beda dengan pengertian para sahabat
Jika sahabat adalah seorang muslim yang hidup di zaman rosul,bertemu dengan rosul,beriman kepada rosul,dan mati dalam keadaan muslim,sedangkan tabi’in adalah seorang muslim yang hidup di zaman para sahabat setelah peninggalan rosul.saw.beriman kepada rosul dan mati dalam keadaan islam,


4.Toko-Tokoh dari sahabat.r.a
Sabda rosul.saw.”para sahabatku adalah laksana bintang,siapa saja diantara mereka yang kalian teladani ,niscaya kalian akan mendapat petunjuk”
ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ
Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin ustman bin amir bin ka’ab at-taimi al-qurayi,sebelum masuk islam ia bernama abdul ka’bah ,lalu rosul.saw.menamainya Abdullah,ia digelari  Ash-shidiq (yang membenarkan) biasa di panggil abu bakar .selain itu ia juga di gelari Al-Atiq(yang di bebaskan)[12]
Ia meriwayatkan hadist dari nabi.saw. sebanyak 142 hadist, diantaranya dia pernah menyampaikan kepada nabi.saw.”Ajarilah aku sebuah do’a yang aku bermunajat denganya di dalam sholatku,beliau,saw, bersabda”Ya allah,sesungguhnya aku telah menganiaya diriku dengan aniaya yang banyak,dan tidak ada yang mengampuni dosa selain engkau ,maka berilah aku ampunan dari sisi-Mu dan kasihilah aku, sesungguhnya engkau maha pengampun lagi maha pengasih”[13]

Tentang abu bakar ,Hasan ibn tsabit bersyair        ;
Jika kamu teringat suatu hajat dari saudaramu yang kamu percayai, maka ingatlah
Apa yang telah di perbuat oleh abu bakar.
Ia adlah sebaik-baik manusia,yang paling taqwa dan yang paling adil sesudah nabi.
Ia pula orang yang paling menepati apa-apa yang di embanya.
Ia adalah orang yang kedua,sesudah nabi,yang paling terpuji di hadpan manusia,
Dan orang pertama yang membenarkan apa yang dibawa oleh rosulullah”[14]
Abu bakar meninggal tahun 12 H dalam usia 63 tahun,persis seperti usia nabi saat meninggal. Jasadnya di makam kan di samping makam rosulullah.saw. di kamar aisyah.sebelum meninggal ia menunjuk umar sebagai kholifah yang menggantikanya.
UMAR BIN AL-KHATHAB
Nama lengkap beliau adalah umar bin al-khatab bin nufail bin abdul uzza al-quraysi,biasa di panggil abu Hafs[15] dan digelari al-faruq(pemisah antara yang haq dan yang bathil).
Ia adlah sosok yang dikenal cerdas dan paling keras wataknya di kalangan pemuda qurays.ia pandai membaca menulis . tentang umar bin khotob,syifa’ binti Abdullah mengatakan,”kalau bicara ,omonganya di dengar ,kalau berjalan,jalanya sangat cepat,kalau memukul orang lain,pasti menyakitkan,dan dia benar-benar seorang ahli ibadah”[16]
Umar masuk islam pada tahun keenam pasca kenabian.ia berada di urutan ke-40 dari orang-orang yang mula –mula masuk islam,masuknya umar kedalam islam merupakan bukti dari kecintaan allah dan pemuliaanya terhadpa umar,dimana allah mengabulkan do’a rosul-NYA”Ya allah,kuatkan lah islam ,denagn salah satu di dari kedua orang yang paling engkau cintai,dengan abu jahal atau umar bin al-khotob”[17]
Umar bin al-khotob beliau meriwayatkan 527 hadist dari nabi.saw.di antaranya ,nabi bersabda,
“sesungguhnya setiap amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan di anggap bagi setiap orang adalah apa yang di niatkan.barang siapa yang niat hijrahnya untuk dunia(kekayaan) yang akan di dapat atau wanita yang akan di kawini,maka hijrahnya itu terhenti pada niat hijrah yang ia tuju”[18]
Umar meninggal pada tahun 23 H akibat ditikam dengan sebilah pisau dari arah belakang saat ia sedang menunaikan shalat subuh oleh abu lu’lu fairuz al-farisi al-majusi,pembantu mughiroh ibn syu’bah.tiga setelah kejadian itu ,umar.ra. menghembuskan nafas terkhir.sebelum meninggal ,ia menunjuk 6 orang sahabat untuk salah satu di antara mereka menjadi kholifah.mereka kahirnya memilih ustman bin affan menjadi kholifah.
Jasad beliau di makamkan di samping rosul dan abu bakar di kamar aisyah.
Ketika ia meninggal usianya genap 63 tahun persis seperti usia nabi dan abu bakar saat meninggal.

Tokoh-Tokoh dari tabi’in
Sabda rosul.saw.”sebaik-baik masa(abad) adalah masaku,lalu masa sesudahnya,kemudian masa sesudah itu”
ZAINAL ABIDIN
Nama lengkapnya adalah Ali bin husein bin ali bin abi tholib al-quraysi al-hasyimi.biasa dipanggil abu husein dan masyhur dengan nama zaenal abiding,karena ketaatan dan kebagusan ibadahnya. Ia dilahirkan di madinah tahun 38 H.
Ia ikut bersama ayah nya dalam peristiwa karbala,saat itu ia sedang sakit sehingga pasukan al-hajjaj ats-tsaqofi tidak mengganggunya.
Ia adalah sosok yang bersahaja dan wiro’i. ia secara rahasia menafkahi 100 kelurga di kota madinah.informasi ini tidak di ketahui oleh khalayak ramai,kecuali setelah beliau meninggal.
Ia meriwayatkan hadist dari ayahnya ,husein,dari shofiyyah,ummul mukminin dari ibnu abbas dan ummu salamah.
Tentang zainal abiding,azzuhri pernah berkata “aku belum pernah melihat orang quraysi yang lebih utama dan lebih pandai terhadap ajaran agama dari dia”[19]
Beliau meninggal di madinah tahun 94 H dan jasadnya di makam kan di samping makam pamanya ,hasan bin ali bin abi tholib.[20]

SALIM BIN ABDULLAH
Nama lengkapnya salim bin Abdullah bin umar bin al-khotob al-quraysi al-adawi,biasa di panggil abu umar.rambut dan jenggotnya beruban.
Ia termasuk seorang pemimpin,ulama’,dan orang terpercaya di kalangan tabi’in ,ia adalah cucu amirul mukminin umar bin al-khotob.
Ia adalah sosok tabi’in yang terkenal wiro’i ,hujjah dan banyak meriwayatkan hadist.
Hdist-hadist riwayatanya diriwayatkan oleh pengarang kutub As-shithah.­
­ia meriwayatkan hadist dari ayahnya ,Abdullah bin umar,dari abu huroiroh,abu lubabah,safinah dan lainya.
Di antara perowi yang meriwayatkan hadist dari nya adalah,amr bin dinar,qahruman,az-zuhri dan lainya.
Ia meninggal di madinah pada tahun 106 H.[21]
                           

                                   BAB IV                        
                                   Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penyebaran agam islam tidaklah akan lepas dari peran para sahabat dan para tabi’in , karena merekalah penerus perjuangan rosul.saw. dan merekalah lebih tau dan faham tentang syariat agama islam, karena memang mereka langsung melihat contoh dari rosul,dan adapun para tabi’in mereka juga langsung mendapat contoh dari para sahabat yang notabene mereka mereka langsung dapat contoh dari rosul.saw

Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah kami persembahkan,harapan kami dengan adanya makalah ini bisa menjadikan kita lebih menyadari bahwa agama islam mempunyai khazanah keilmuan yang sangat dalam untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri kita,dn juga alam ini yang merupakan langkah awal untuk membuka cakrawala keilmuan kita,agar kita menjadi muslim yang bijaksana dan intelektual,serta dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa di fahami oleh pembaca.
Sekian dari kami jika ada kesalahan dalam penulisan itu semua karena kekhilafan kami yang sebagai manusia biasa dan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. 


[1] .syaikh muhammad mursi.tokoh-tokoh besar dalam islam.(Jakarta.pustaka al-kaustar.2007)hal.1
[2] .QS. yusuf.111.mushaf al-qur’an terjemah .(jakarta.al-huda kelompok gema insane.2002)
[3] .لسلة تعليم اللغة العربية المستوى الرابع الجديث (Jakarta.1422 H.lembaga dakwah dan taklim)hal.16
[4] HR.bukhori dan muslim
[5] .Suryadi.metodolagi ilmu rijalil hadist.(Yogyakarta.madani pustaka.2003).hal.2
[6]. Ibid.hal2
[7] .muhammad zuhri.hadist nabi.(Yogyakarta.tiara wacana yogya.1997)hal.37
[8] Muhammad zuhri.hadist nabi.(Yogyakarta.tiara wacana yogya.1997)hal.38
[9] .ibid.hal.38
[10] Op.cit.hal 38
[11] .HR.bukhori dan muslim
[12] .syeih Muhammad sa’id mursi.tokoh-tokoh besar dalam islam.(Jakarta.pustaka al-kaustar.2007)hal.5
Abu bakar digelari Al-Atiq karena rosul.saw.pernah mengetakan kepada nya,”anda adalah orang yang dibebaskan allah dari api neraka”I ada yang berpendapat ia digelari  Al-Atoq karena ketampanan wajahnya atau karena saking banyaknya budak sahaya yang di merdekan oleh oleh beliau seperti bilal dan lainya.
[13] HR. bukhori
[14] Syeih Muhammad sa’id mursi.tokoh-tokoh besar dalam islam.(Jakarta.pustaka al-kaustar.2007)hal.9
[15] .Abu hafs artinya adalah anak singa
[16] Syeih Muhammad sa’id mursi,hal 11.
[17] .menurut At-Tirmidzi,status hadist ini adalah hasan shohih ghorib
[18] .HR.bukhori
[19] .muhammad sa;id mursi.toko-tokoh besar dalam islam.(Jakarta.pustaka al-kaustar.2007)hal.167
[20] .ibid.167
[21] .op.cit. hal169